HAKIKAT
WACANA
a)
Pengertian Wacana
Istilah wacana berasal dari kata sansekerta yang bermakna ucapan atau
tuturan. Wacana merupakan rentetan kalimat yang berkaitan yang menghubungkan
proposisi yang satu dengan proporsi yang lainnya, membentuk satu kesatuan
sehingga terbentuklah makna yang serasi di antara kalimat-kalimat itu.
(J.S.Badudu,2000). Sedangkan ( Hawtan,1987 ) wacana adalah komunikasi
kebahasaan yang terlibat sebagai sebuah pertukran diantara pembicara dan
pendengar, sebagai sebuah aktivitas personal di mana bentuknya ditentukan oleh
tujuan sosialnya.
Menurut Alwi,
dkk (2003:42), wacana adalah rentetan kalimat yang berkaitan sehingga membentuk
makna yang serasi di antara kalimat-kalimat itu. Menurut Tarigan (dalam
Djajasudarma, 1994:5), wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan tertinggi
atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi
tinggi yang berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata.
Lebih lanjut, Syamsuddin (1992:5) menjelaskan pengertian wacana sebagai
rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal
(subjek) yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam satu kesatuan yang
koheren, dibentuk dari unsur segmental maupun nonsegmental bahasa.
Dari beberapa pendapat di atas dapat di
simpulkan bahwa wacana adalah satuan bahasa yang terbesar di atas klausa
ataupun kalimat yang di hubungkan oleh preposisi-preposisi sehingga terbentuk
rasa kepaduan..
b)
Hubungan Wacana dengan ilmu lain
Ø Wacana dan
Fungsi Bahasa dalam Komunikasi
Wacana dengan
unit konversasi memerlukan unsur komunikasi yang berupa sumber (pembicara dan
penulis) dan penerima (pendengar dan pembaca). Semua unsur komunikasi
berhubungan dengan fungsi bahasa (Djajasudarma, 1994:15).
Fungsi bahasa
meliputi:
(1) Fungsi ekspresif yang menghasilkan jenis
wacana berdasarkan pemaparan secara ekspositoris.
(2) Fungsi
fatik (pembuka konversasi) yang menghasilkan dialog pembuka,
(3) Fungsi
estetik, yang menyangkut unsur pesan sebagai unsur komunikasi,
(4) Fungsi direktif
yang berhubungan dengan pembaca atau pendengar sebagai penerima isi wacana
secara langsung dari sumber.
Ø Wacana dan
Pragmatik
Pragmatik
berhubungan dengan wacana melalui bahasa dan konteks. Dalam hal ini dapat
dibedakan tiga hal yang selalu berhubungan yaitu sintaksis, semantik dan
pragmatik. Sintaksis merupakan hubungan antar unsur, semantik adalah makna,
baik dari setiap unsur maupun makna antar hubungan (pertimbangan makan leksikal
dan gramatikal), dan pragmatik berhubungan dengan hasil ujaran (pembicara dan
pendengar atau penulis dan pembaca)
Ø Hubungan
Gramatikal dan Semantik dalam Wacana
Hubungan
antarproposisi yang terdapat pada wacana (kalimat) dapat dipertimbangkan dari
segi gramatikal (memiliki hubungan gramatikal) dan dari segi semantik (hubungan
makna dalam setiap proposisi)
c)
KAREKTERISTIK WACANA
Wacana
merupakan medium komunikasi verbal yang bisa diasumsikan dengan adanya penyapa
(pembicara dan penulis) dan pesapa (penyimak dan pembaca).
1.
Ciri-ciri Wacana
Berdasarkan
penjelasan di atas, dapat diperoleh ciri atau karakterisitik sebuah wacana.
Ciri-ciri wacana adalah Satuan gramatikal,satuan terbesar, tertinggi, atau
terlengkap,untaian kalimat-kalimat,memiliki hubungan proposisi,memiliki
hubungan kontinuitas, berkesinambungan,memiliki hubungan koherensi,memiliki
hubungan kohesi,rekaman kebahasaan utuh dari peristiwa komunikasi,bisa
transaksional juga interaksional,medium bisa lisan maupun tulis,sesuai dengan
konteks.Sedangkan menurut Syamsuddin (1992:5) ciri dan sifat sebuah wacana sebagai berikut.
1.
Wacana dapat berupa rangkaian kalimat ujar
secara lisan dan tulis atau rangkaian tindak tutur
2.
Wacana mengungkap suatu hal (subjek)
3.
Penyajian teratur, sistematis, koheren, lengkap
dengan semua situasi pendukungnya
4.
Memiliki satu kesatuan misi dalam rangkaian itu
5.
Dibentuk oleh unsur segmental dan nonsegmental
2.
Unsur Pembentuk Wacana
Ø Teks
Ø Konteks
Ø Ko-teks
d)
JENIS-JENIS WACANA
Berdasarkan bentuk atau jenisnya, wacana dibedakan menjadi empat yaitu sbb:
1.Wacana Narasi.
2.Wacana Deskripsi
Berdasarkan bentuk atau jenisnya, wacana dibedakan menjadi empat yaitu sbb:
1.Wacana Narasi.
2.Wacana Deskripsi
3.Wacana
Eksposisi
4.Wacana
Argumentasi
Menurut pendapat Leech (1974, dalam Kushartanti
dan Lauder, 2008:91) tentang fungsi bahasa, wacana dapat diklasifikasi sebagai
berikut.
1.Wacana
ekspresif, apabila wacana itu bersumber pada gagasan penutur atau penulis
sebagai sarana ekspresif, seperti wacana pidato.
2.Wacana fatis,
apabila wacana itu bersumber pada saluran untuk memperlancar komunikasi,
seperti wacana perkenalan dalam pesta.
3. Wacana
informasional, apabila wacana itu bersumber pada pesan atau informasi, seperti
wacana berita dalam media massa.
4.Wacana
estetik, apabila wacana itu bersumber pada pesan dengan tekanan keindahan
pesan, seperti wacana puisi dan lagu.
5.Wacana
direktif, apabila wacana itu diarahkan pada tindakan atau reaksi dari mitra
tutur atau pembaca, seperti wacana khotbah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar