ANALISIS
WACANA TEORI VAN DJIK
A. Definisi Wacana dan Analisis Wacana
Wacana merupakan satuan bahasa
berdasarkan kata yang digunakan untuk berkomunikasi dalam konteks sosial.
Satuan bahasa itu merupakan deretan kata atau ujaran..Istilah analisis wacana
adalah istilah umum yang dipakai dalam banyak disiplin ilmu dan dengan berbagai
pengertian. Meskipun ada gradasi yang besardari berbagai definisi, titik
singgungnya adalah analisis wacanaa berhubungan dengan studi mengenai
bahasa/pemakaian bahasa. Bagaimana bahasa dipandang dalam analisis wacana?
B.
Teori
Kognisi Sosial Teun A. Van Djik
Dari begitu banyak model analisis wacana
yang diintoduksikan dan dikembangkan oleh beberapa ahli, model van Dijk adalah
model yang paling banyak dipakai. Hal ini mungkin disebabkan karena van Dijk
menformulasikan elemen-elemen wacana, sehingga bisa dipakai secara praktis.
Model yang dipakai oleh van Dijk ini sering disebut sebagai “kognisi sosial”
(Eriyanto 2001:221). Menurut van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya
didasarkan pada analisis teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik
produksi yang harus juga diamati. Di sini harus dilihat juga bagaimana suatu
teks diproduksi. Proses produksi itu melibatkan suatu proses yang disebut
sebagai kognisi sosial. Teks dibentuk dalam suatu praktik diskursus, suatu
praktik wacana. Di sini ada dua bagian, yaitu teks yang mikro yang
merepresentasikan suatu topik permasalahan dalam berita, dan elemen besar
berupa struktur sosial. van Dijk membuat suatu jembatan yang menghubungkan
elemen besar berupa struktur sosial tersebut dengan elemen wacana yang mikro
dengan sebuah dimensi yang dinamakan kognisi sosial. Kognisi sosial tersebut
mempunyai dua arti. Di satu sisi ia menunjukkan bagaimana proses teks tersebut
diproduksi oleh wartawan/ media, di sisi lain ia menggambarkan nilai-nilai
masyarakat itu menyebar dan diserap oleh kognisi wartawan dan akhirnya
digunakan untuk membuat teks berita (Eriyanto 2001:222).
Dalam buku Eriyanto, Van Dijk melihat
bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam
masyarakat dan bagaimana kognisi/ pikiran dan kesadaran membentuk dan
berpengaruh terhadap teks tertentu. Wacana oleh van Dijk digambarkan mempunyai
tiga dimensi/ bangunan yaitu:
Teks
Van Dijk membagi struktur teks ke dalam
tiga tingkatan. Pertama, struktur
makro. Ini merupakan makna global/ umum dari suatu teks yang dapat diamati
dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita. Kedua, superstruktur. Ini merupakan
struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka atau skema suatu teks,
bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh. Ketiga,struktur
mikro adalah makna wacana
yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat,
parafrase dan lain-lain.
Tema akan didukung dengan skematik
tertentu. Misalnya dengan menyusun cerita yang mendukung gagasan tersebut..
Makna global dari suatu teks didukung oleh kata, kalimat, dan proposisi yang
dipakai. Pernyataan atau tema pada level umum didukung oleh pilihan kata,
kalimat, atau retorika tertentu. Pemakaian kata, kalimat, proposisi, retorika
tertentu oleh media dipahami van Dijk sebagai bagian dari strategi wartawan.
Pemakaian kata-kata tertentu, kalimat,
gaya tertentu bukan semata dipandang sebagai cara berkomunikasi melainkan
sebagai politik berkomunikasi, suatu cara untuk mempengaruhi pendapat umum,
menciptakan dukungan, memperkuat legitimasi, dan menyingkirkan lawan atau
penentang. Struktur wacana adalah cara yang efektif untuk melihat proses
retorika dan persuasi yang dijalankan ketika seseorang menyampaikan pesan.
Berikut ini akan dijelaskan satu per satu elemen dalam teks. Kalau digambarkan
maka struktur teks adalah sebagai berikut:
Struktur
Makro
Makna
global dari suatu teks yang dapat diamati
Dari
topic/tema yang diangkat oleh suatu teks
|
Superstruktur
Kerangka
suatu teks, seperti bagian pendahuluan,
Isi,
penutup, dan kesimpulan
|
Struktur
Mikro
Makna
lokal dari suatu teks yang dapat diamati
Dari
pilihan kata, kalimat dan gaya
yang
dipakai oleh suatu teks
|
1.
Struktrur makro (thematic structure)
Struktur makro merupakan makna global sebuh teks yang dapat dipahami
melalui topiknya. Topik direpresentasikan ke dalam suatu atau beberapa kalimat
yang merupakan gagasan utama/ide pokok wacana. Topik juga dikatakan sebagai “semantic
macrostructure” (van Dijk, 1985:69). Makrostruktur ini dikatakan
sebagai semantik karena ketika kita berbicara tentang topik atau tema dalam
sebuah teks, kita akan berhadapan dengan makna dan refrensi.
2.
Superstruktur (superstructure)
Superstruktur
merupakan struktur yang digunakan untuk mendeskripsikansemata, di
mana keseluruhan topik atau isi global berita diselipkan. Superstruktur ini
mengorganisikan topik dengan cara menyusun kalimat atau unit-unit beritanya
berdasarkan urutan atau hiraki yang diinginkan. Teks atau wacana
umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut
menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga
membentuk kesatuan arti. Meskipun mempunyai bentuk dan skema yang beragam,
berita umumnya mempunyai dua kategori skema besar. Pertama, summary yang biasanya ditandai dengan dua
elemen yakni judul dan lead. Elemen skema ini merupakan elemen yang dipandang
paling penting. Judul umumnya menunjukkan tema yang ingin ditampilkan oleh
wartawan dalam pemberitaannya. Lead umumnya sebagai pengantar ringkasan apa
yang ingin dikatakan sebelum masuk dalam isi berita secara lengkap. Kedua, story yakni isi berita secara keseluruhan.
Isi berita ini juga mempunyai dua sub
kategori.
Yang pertama berupa situasi yakni proses atau jalannya peristiwa, sedang yang
kedua komentar yang ditampilkan dalam teks.
Subkategori
situasi yang menggambarkan kisah suatu peristiwa umumnya terdiri atas dua
bagian. Yang pertama mengenai episode atau kisah utama dari peristiwa tersebut,
dan yang kedua latar untuk mendukung episode yang disajikan kepada khalayak.
Sedangkan
subkategori komentar yang menggambarkan bagaimana pihak-pihak yang terlibat
memberikan komentar atas suatu peristiwa terdiri atas dua bagian. Pertama,
reaksi atau komentar verbal dari tokoh yang dikutip wartawan. Kedua, kesimpulan
yang diambil oleh wartawan dari komentar beberapa tokoh. Menurut van Dijk, arti
penting dari skematik adalah strategi wartawan untuk mendukung topik tertentu
yang ingin disampaikan dengan menyusun bagian-bagian dengan urutan-urutan
tertentu. Skematik memberikan tekanan mana yang didahulukan, dan bagian mana
yang disembunyikan. Upaya penyembunyian itu dilakukan dengan menempatkan di
bagian akhir agar terkesan kurang menonjol.
3. Struktur
Mikro
Struktur mikro adalah struktur wacana itu sendiri yang terdiri atas
beberapa elemen, yaitu:
1) Elemen
sintaksis
Elemen sintaksis merupakan salah satu elemen penting yang dimaanfaatkan
untuk mengimplikasikan ideologi. Dengan kata lain, melalui struktur sintaksis
tertentu, pembaca dapat menangkap maksud yang ada dibalik kalimat-kalimat dalam
berita. Melalui struktur sintaksis, wartawan dapat menggambarkan aktor atau
peristiwa tertentu secara negafit maupun posifit.
a. Koherensi
Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarakata, atau kalimat dalam
teks, Dua buah kalimat yang menggambarkan fakta yang berbeda dapat dihubungkan
sehingga tampak koheren.
b. Koherensi
Kondisional
Koherensi Kondisianal diantaranya ditandai dengan pemakian anak kalimat
sebagai penjelas. Di sini ada dua kalimat,di mana kalimat kedua adalah penjelas
atau keterangan dari proposisi pertama, yang dihubungkan dengan kata hubung
konjungsi, seperti “yang” atau “dimana”. Kalimat kedua fungsinya hanya sebagai
penjelas (anak kalimat), sehingga ada atau tidak anak kalimat itu,tidak akan
mengurangi arti kalimat. Anak kalimat itu menjadi cermin kepentingam
komunikator karena ia dapat memberi keterangan yang baik/buruk terhadap suatu
pertanyaan.
c. Koherensi
pembeda
Jika koherensi kondisional berhubungan dengan pertanyaan bagaimana dua
peristiwa dihubungkan/dijelaskan. Koherensi pembeda berhubungan dengan
pertanyaan, bagaimana dua buah peristiwa atau fakta itu hendak dibedakan.
d. Pengingkaran
Elemen wacana pengingkaran adalah bentuk praktik wacana yang menggambarkan
bagai mana wartawan menyembunyikan apa yang anggin diekpresikan secara
amplisit. Penginakaran ini menunjukkan seolah wartawan menyetujui sesuatu,
pahal ia tidak setuju dengan memberikan argumentasi atau fakta yang menyangkal
persetujuannya tersebut.
e. Bentuk kalimat
Bentuk kalimat adalah segi sintaksis yang berhubungan dengan cara berpikir
logis, yaitu prinsip kausalitas. Di mana ia menyatakan apakah A yang
menjelaskan B, atau B yang menjelaskan A. Logika kausalitas ini jika
diperjemahkan ke dalam bahasa menjadi susunan objek (diterangkan) dan predikat
(menerangkan).
f. Kata
Ganti
Elemen kata ganti merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan
menciptakan suatu komunitas imanjinatif.
2) Elemen Semantik
(makna lokal)
Elemen semantik ini sangat erat
hubunganya dengan elemen leksikon dan sintaksis sebab penggunaan leksikon dan
struktur sintaksis tertentu dalam berita dapat memunculkan makna tertentu.
Berikut ini adalah unsur-unsur wacana yang tergolong ke dalam elemen semantik.
1. Latar
Latar merupakan bagian berita yang dapat mengpengaruhi semantik (arti) yang
inggin ditampilkan. Latar dapat menjadi alasan pembenar gagasan yang diajukan
dalam suatu teks (Eriyanto, 2006.235). oleh karena itu, latar teks merupakan
elemen yang berguna karena dapat membongkar apa maksud yang inggin disampaikan
oleh wartawan. Latar peristiwa itu dipakai untuk menyediakan dasar hendak ke
mana teks dibawah.
2. Detil
Elemen wacana detil berhunungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan
seseorang (Eriyanto, 2006: 238). Detil yang lengkap dan panjang merupakan
penonjolan yang dilakukan secara sengaja untuk menciptakan citra tertentu
kepada khalayak. Detil yang lengkap itu akan dihilangkan kalau berhubungan
dengan sesuatu yang menyangkut kelemahan atau kegagalan komunikator.
3. Maksud
Elemen wacana maksud hampir sama dengan detil, hanya saja elemen maksud
meliat informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit
dan jelas. Sebaliknya, informasi yang merugikan akan diuraikan secara tersamar,
implisit, dan tersembunyi.
4. Pranggapan
Elemen wacana pranggapan merupakan pertanyaan yang digunakan untuk
mendukung makna suatu teks. Pranggapan adalah upaya mendukung pendapat dengan
memberikan premis yang dipercaya kebenarannya.
3) Elemen
leksikon
Elemen leksikom menyangkut pemilihan diksi. Pemilihan diksi telah diketahui
dapat mengeskspresikan idiologi maupun persuai, sebagaimana yang terjadi pada
“terrorist” dan “freedomfighter”. Bagaimana aktor yang sama digambarkan dengan
dua diksi yang berbeda berimplikasi pada pemahaman pembaca tenteng aktor
tersebut.
4) Elemen Retorik
Elemen ritorik menyangkut penggunaan repetisi, alitersi, metafora yang
dapat berfungsi sebagai “idiologi control” manakalah sebuah informasi yang
kurang baik tentang aktor tertentu dibuat kurang mencolok sementara informasi
tentang aktor lain ditekankan. Dengan kata lain, retorik ini digunakan untuk
memberi penekanan posifif atau negatif terhadap aktor atau peristiwa dalam
berita.
a. Grafis
Elemem ini merupakan bagian untuk memberikan apa yang ditekankan atau
ditonjolkan (yang berarti dianggap penting) oleh seseorang yang dapat diamati
dari teks.
b. Metafora
Dalam suatu wacana, seorang wartawan tidak hanya menyampaikan pesan pokok
lewat teks, tetapi juga kiasan,ungkapan, metafora yang dimaksudkan sebagian
ornamen atau bumbuu dari suatu berita. Akan tetapi, pemakian metafora tertentu
bisa jadi pakian oleh wartawan secara strategi sebagai landasan berfikir,
alasan pembenar atas pendapat tertentu kepada publik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar